Makang Ikang Dalang Talang
14 tahun yang lalu
.:Meh Kenal:.
- Vee Kay
- seorang remaja yg sedang mencari identiti sendiri. Masih perlu bimbingan dari yg berpengalaman kerana diri ini masih mentah lagi, belum megerti benar akan apa makna kehidupan. Jadi, tunjuk ajar anda amat dialu-alukan.
.::Meh Basmi kapel::.
.::Meh Jenguk::.
.::Meh Kesan::.
blog ini sebenarnya dah rosak. luar macam normal. tapi dalam dia macam terabur. so, sambung kat sini.
Dikala Rakyat Malaysia sedang tenat menghadapi ujian H1N1 dan ramai yang sedang cuba mencari penawar serta mencegah penyakit tersebut, aku disini pula mengharapkan satu penyakit yang jarang didapati dan didengari. Bukanlah kerana aku tidak bersyukur dengan kesihatan yang Allah beri, tapi terang-terangan ia langsung tidak kena-mengena dengan kesihatan aku. Namun, percayakah anda penyakit seperti inilah yang menyebabkan kita adalah seorang yang berhasrat membeli, membaca, menyimpan dan mengagumi buku yang cenderung berlebihan? Pelikkan? Orang yang berpenyakit seperti ini juga mungkin sanggup membazirkan wangnya semata-mata kerana ingin membeli buku yang digemari. Kesimpulannya, mereka amat ghairah dengan buku.
Penyakit seperti ini digelar bibblioholisme. Perkataan ni memang jarang diidengar malah aku sendiri baru tahu mengenainya. Trimas kepada Tok Din (walaupun beliau sama sekali tidak mengenali saya) kerana disebabkan thread beliaulah saya dapat menambah pengetahuan saya tentang penyakit ni. Apa lagi yang boleh dikatakan sebagai pengidap biblioholisme? Senarai di bawah saya copy paste dari sini.
Penyakit seperti ini digelar bibblioholisme. Perkataan ni memang jarang diidengar malah aku sendiri baru tahu mengenainya. Trimas kepada Tok Din (walaupun beliau sama sekali tidak mengenali saya) kerana disebabkan thread beliaulah saya dapat menambah pengetahuan saya tentang penyakit ni. Apa lagi yang boleh dikatakan sebagai pengidap biblioholisme? Senarai di bawah saya copy paste dari sini.
Bibliomania (gila buku) membeli buku hanya untuk ditumpuk saja. Contoh dari kasus ini adalah Boulard, ahli hukum asal Prancis yang hidup pada abad ke-18. Begitu bernafsu membeli buku-buku, hingga rumahnya tak cukup untuk menyimpan buku2 tersebut. Dia sampai membeli 6 rumah lagi untuk menampung koleksi bukunya (luarr biasaaa…!!). Ketika meninggal Boulard memiliki 600 ribu hingga 800 ribu jilid buku yang baru habis diloakkan setelah lima tahun !!! Problem kegilaannya adalah Boulard tidak membaca buku2 tersebut.
Sedangkan bibliofil (cinta buku) membeli banyak buku dan berharap dapat menguras isi dan kebijakan dari buku-buku tersebut. Lebih waras dari kasus diatas, bukan? Richard Heber, asal Inggris dan hidup di abad ke-19 mempunyai koleksi hingga 300 ribu buku yang ditempatkan di delapan rumah miliknya !! Dua berada di London, sedangkan 6 lainnya di Inggris dan Eropa. Heber selalu membaca sampai akhir hayatnya.
Bibliotaph, penderita gangguan ini terobsesi untuk menaruh buku seaman-amannya sehingga meminta mengubur buku2 koleksinya. Percaya bahwa masa depan manusia akan selamat jika buku karyanya selamat dari persekongkolan penguasa dunia saat itu. John Stewart meminta pembacanya menyimpan bukunya dengan cara sebagai berikut: “Tempatkan dalam kotak anti lembab, kuburkan sedalam tiga meter, dan rahasiakan tempatnya kecuali kepada orang kepercayaanmu”. Seorang bibliotaph lain meminta dikuburkan dengan buku2nya, dengan peti mati terbuat dari kayu bekas rak bukunya.
Bibliocast, sang penghancur buku. Jika sampean pinjam buku dari teman ato perpustakaan dan membaca/melihat halaman menarik. Saking ga tahannya untuk memilikinya sampe menyobeknya, maka sampean uda jadi bibliocast. Ternyata ada juga seleb yang punya gangguan kayak gini. Mary Shelley, penulis Frankenstein, sering menyobek halaman kosong di awal atau di akhir buku dan kemudian membuat kapal kertas darinya. Dan, Charles Darwin membelah buku tebal menjadi dua agar mudah ditenteng kemana-mana.
Bibliophagi, .rada kacau abis nih. Si pemakan buku dalam arti yang sesungguhnya. Sebagian orang pernah melakukannya dengan membakar buku pelajaran, abunya dicampur air, kemudian diminum. Tujuannya supaya ilmu yang tertulis dalam buku tersebut bisa dimengerti dan nyantol di otak, trus berharap lulus ujian. Konyol !!! Contoh lain: ketimbang dihukum pancung, sorang penulis asal Skandinavia berpura-pura gila dengan memakan bukunya setelah direbus dalam air daging (HEH..?). Lebih sial lagi, Isaac Volmer memakan bukunya tanpa dimasak sebelumnya. Atau, Theodore Rinking, hidup di abad 17, menerima tawaran memakan buku kontroversialnya, sempat memesan saus khusus untuk itu, demi bebas dari penjara.
Biblionarcissist, terinspirasi dari legenda Narcissus yang mati karena jatuh cinta pada ketampanannya sampe ga doyan makan dan minum. Biblionarcissist gemar mengoleksi buku, menempatkan bukunya di lemari khusus dan megah untuk pamer, dan mengagumi diri sendiri. Kalo kata p’ putut, riya’.
Sedangkan bibliofil (cinta buku) membeli banyak buku dan berharap dapat menguras isi dan kebijakan dari buku-buku tersebut. Lebih waras dari kasus diatas, bukan? Richard Heber, asal Inggris dan hidup di abad ke-19 mempunyai koleksi hingga 300 ribu buku yang ditempatkan di delapan rumah miliknya !! Dua berada di London, sedangkan 6 lainnya di Inggris dan Eropa. Heber selalu membaca sampai akhir hayatnya.
Bibliotaph, penderita gangguan ini terobsesi untuk menaruh buku seaman-amannya sehingga meminta mengubur buku2 koleksinya. Percaya bahwa masa depan manusia akan selamat jika buku karyanya selamat dari persekongkolan penguasa dunia saat itu. John Stewart meminta pembacanya menyimpan bukunya dengan cara sebagai berikut: “Tempatkan dalam kotak anti lembab, kuburkan sedalam tiga meter, dan rahasiakan tempatnya kecuali kepada orang kepercayaanmu”. Seorang bibliotaph lain meminta dikuburkan dengan buku2nya, dengan peti mati terbuat dari kayu bekas rak bukunya.
Bibliocast, sang penghancur buku. Jika sampean pinjam buku dari teman ato perpustakaan dan membaca/melihat halaman menarik. Saking ga tahannya untuk memilikinya sampe menyobeknya, maka sampean uda jadi bibliocast. Ternyata ada juga seleb yang punya gangguan kayak gini. Mary Shelley, penulis Frankenstein, sering menyobek halaman kosong di awal atau di akhir buku dan kemudian membuat kapal kertas darinya. Dan, Charles Darwin membelah buku tebal menjadi dua agar mudah ditenteng kemana-mana.
Bibliophagi, .rada kacau abis nih. Si pemakan buku dalam arti yang sesungguhnya. Sebagian orang pernah melakukannya dengan membakar buku pelajaran, abunya dicampur air, kemudian diminum. Tujuannya supaya ilmu yang tertulis dalam buku tersebut bisa dimengerti dan nyantol di otak, trus berharap lulus ujian. Konyol !!! Contoh lain: ketimbang dihukum pancung, sorang penulis asal Skandinavia berpura-pura gila dengan memakan bukunya setelah direbus dalam air daging (HEH..?). Lebih sial lagi, Isaac Volmer memakan bukunya tanpa dimasak sebelumnya. Atau, Theodore Rinking, hidup di abad 17, menerima tawaran memakan buku kontroversialnya, sempat memesan saus khusus untuk itu, demi bebas dari penjara.
Biblionarcissist, terinspirasi dari legenda Narcissus yang mati karena jatuh cinta pada ketampanannya sampe ga doyan makan dan minum. Biblionarcissist gemar mengoleksi buku, menempatkan bukunya di lemari khusus dan megah untuk pamer, dan mengagumi diri sendiri. Kalo kata p’ putut, riya’.
Pada fikiranku, penyakit di atas sungguh tak masuk akal dan menakjubkan. Dan yang pasti, semuanya dari tuhan kita, Allah s.w.t. Betapa luas kekuasaanMu dan PengetahuanMu Ya Allah.
Salam, seperti yang dijanjikan, aku nak bawa berita tentang pemansuhan ISA baru2 ni yang rasanya belum terlambat lagi kalau nak dibincangkan walaupon perkara ni macam dah expire date.
Apa yang aku tahu, ISA(internal Security Act) atau Akta Keselamatan Dalam Negara ni sebenarnya digunakan untuk menghapuskan pengganas komunis atau sesiapa yang membahayakan negara pada satu ketika dahulu. Eh, malas pulak daku nak menceritakannya dengan lebih lanjut. Maka, sila la ke sini kalau nak tahu lebih detail.
Melihat kepada bagaimana ISA ni dijalankan, sepertinya tidak berperikemanusiaan dimana tahanannya diseksa teruk walaupon kesalahannya belum disahkan kebenarannya. Penahanan juga boleh dilakukan tanpa alasan yang kukuh dan boleh dibebaskan tanpa syarat. Jadi, apa lagi alasan anda untuk membiarkan kewujudan ISA ni? Untuk keselamatan negara? Adakah yang ditahan itu betul2 membahayakan negara?
Cuba bayangkan jika anda berada di tempat mereka yang ditahan. Setidak-tidak pun, bayangkan mereka yang menjadi mangsa ISA. Manusia2 yang tidak bersalah ni mengharapkan simpati anda.
Apa yang aku tahu, ISA(internal Security Act) atau Akta Keselamatan Dalam Negara ni sebenarnya digunakan untuk menghapuskan pengganas komunis atau sesiapa yang membahayakan negara pada satu ketika dahulu. Eh, malas pulak daku nak menceritakannya dengan lebih lanjut. Maka, sila la ke sini kalau nak tahu lebih detail.
Melihat kepada bagaimana ISA ni dijalankan, sepertinya tidak berperikemanusiaan dimana tahanannya diseksa teruk walaupon kesalahannya belum disahkan kebenarannya. Penahanan juga boleh dilakukan tanpa alasan yang kukuh dan boleh dibebaskan tanpa syarat. Jadi, apa lagi alasan anda untuk membiarkan kewujudan ISA ni? Untuk keselamatan negara? Adakah yang ditahan itu betul2 membahayakan negara?
Cuba bayangkan jika anda berada di tempat mereka yang ditahan. Setidak-tidak pun, bayangkan mereka yang menjadi mangsa ISA. Manusia2 yang tidak bersalah ni mengharapkan simpati anda.
Puan Siti Hajar, seorang surirumah sepenuh masa mempunyai 5 orang anak berusia antara 2 hingga 10 tahun. Suami beliau , Artas baharudin ditahan dibawah ISA pada tahun 2006 hingga kini. Pada bulan Jun 2008, penahanan keatas suaminya cukup dua tahun tetapi telah dilanjutkan dua tahun berikutnya oleh Menteri Dalam Negeri. Puan Siti juga meneruskan kehidupan dengan ihsan keluarga serta jiran-jiran.
Puan Hapipah Manji, isteri pada tahanan ISA Abd Razak Hamid, menetap di kampung Tinosa, Sandakan. Suami beliau telah ditahan sejak bulan Mac 2003 hingga kini. Pasangan ini mempunyai tiga orang anak berumur antara 7 hingga 11 tahun.Puan Hapipah yang menderita sakit jantung tidak mampu untuk pergi bekerja. Beliau mengharapkan bantuan adik-beradik dan kawan-kawan unuk meneruskan kehidupannya.
Demonstrasi adalah hak rakyat dan salah satu cara untuk menyuarakan rasa tidak puas hati rakyat. Kenapa mesti FRU dan segala SB dikerah untuk menyuraikan demonstrasi ni? Keganasankah yang telah dilakukan? Senjata apa yang dibawa? Besi? Senapang? Bersyukurlah wahai Malaysia kerana demo yang dibuat tidak seganas demo negara2 yang lain. Rakyat Malaysia masih waras melainkan kalau kerajaan sudah terlalu korup. Mereka berdemo secara aman. Sekiranya tiada mandian Cannon Water atau penyemburan gas pemedih mata, aku rasa tak sampai 1 jam pon demo tu diadakan. Tapi, apakan daya. Selagi perkara yang di'demo'kan tu sepertinya menentang kerajaan, penangkapan seperti di bawah akan sentiasa berlaku.
Pening aku. Mereka yang ditangkap seolah-olah telah melakukan kesalahan besar. Haish. Salahkah berdemonstrasi?
Bagaimana ya nak membela mereka? Adakah sekadar berdoa sahaja supaya mereka dibebaskan tanpa usaha? Sememangnya doa perlu seiring dengan usaha. 1 Ogos membuktikan segalanya. Masih ada yang mahu membela mereka. Masih ada yang belas kasihan dengan mereka. Demonstrasi Pemansuhan ISA lah yang akan membuktikan bahawa mereka tidak keseorangan. Masih ramai lagi yang menyokong mereka dari belakang. Lalu, apakah ini satu kesalahan? Demonstrasi menentang kezaliman, adakah satu kesalahan?
Aku petik satu statement seorang sahabat di iluvislam.com.
Aku petik satu statement seorang sahabat di iluvislam.com.
Demonstrasi adalah hak rakyat dan salah satu cara untuk menyuarakan rasa tidak puas hati rakyat. Kenapa mesti FRU dan segala SB dikerah untuk menyuraikan demonstrasi ni? Keganasankah yang telah dilakukan? Senjata apa yang dibawa? Besi? Senapang? Bersyukurlah wahai Malaysia kerana demo yang dibuat tidak seganas demo negara2 yang lain. Rakyat Malaysia masih waras melainkan kalau kerajaan sudah terlalu korup. Mereka berdemo secara aman. Sekiranya tiada mandian Cannon Water atau penyemburan gas pemedih mata, aku rasa tak sampai 1 jam pon demo tu diadakan. Tapi, apakan daya. Selagi perkara yang di'demo'kan tu sepertinya menentang kerajaan, penangkapan seperti di bawah akan sentiasa berlaku.
Pening aku. Mereka yang ditangkap seolah-olah telah melakukan kesalahan besar. Haish. Salahkah berdemonstrasi?
Aku lagi sibuk deh[hakikat sebenarnya, malas]. Akan di'update' nanti.
Pasal kes yang terjadi baru2 ni, Pemansuhan ISA.
Kongsikan pendapat anda nanti ye?
Bubbye, salam.
Pasal kes yang terjadi baru2 ni, Pemansuhan ISA.
Kongsikan pendapat anda nanti ye?
Bubbye, salam.
Subscribe to:
Catatan (Atom)
Pak Cik Baek Hati
Mak Cik Yg Mulia
-
Tangan yang Memberi Lebih Baik5 tahun yang lalu
-
♥ Top 10 Product Shaklee ♥6 tahun yang lalu
-
]^^[ All the Rage Stream Online Megavideo8 tahun yang lalu
-
